Konfigurasi DHCP dan NAT Ubuntu

Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang cara setting DHCP dan NAT pada ubuntu (baca: Konfigurasi DHCP dan NAT Ubuntu). Kita dapat menggunakan ubuntu 14.04, ubuntu 14.10, ubuntu, 15.04 baik versi server maupun versi desktop.

Spesifikasi
- Menggunakan OS Ubuntu 
- Memiliki dual ethernet card
- Memiliki koneksi internet  

Skenario Konfigurasi
Kita akan membuat sebuah jaringan dimana terdapat satu server dan beberapa klien seperti diwarnet. Agar lebih mudah mengingatnya server akan saya beri nama Skynet. Klien akan mendapatkan ip secara otomatis dari DHCP server Skynet. Agar klien dapat melakukan akses ke internet, maka server skynet akan kita konfigurasikan dengan NAT. 

Langkah 1: Konfigurasikan Interfaces
Lakukan konfigurasi interfaces pada /etc/network/interfaces. Bukalah file tersebut dengan editor kesayangan sobat
vim /etc/network/interfaces
Ubahlah konfigurasi sobat kira-kira menjadi seperti dibawah ini (sesuaikan dengan kondisi interfaces sobat ya)
auto lo
iface lo inet loopback
auto eth0
iface eth0 inet dhcp
auto eth1
iface eth1 inet static
    address 192.168.0.10
    netmask 255.255.255.0
    network 192.168.0.0
    broadcast 192.168.0.255

Jangan lupa lakukan restart networking agar konfigurasi diperbarui
/etc/init.d/networking/restart

Langkah 2: Konfigurasi ISC DHCP Server
Konfigurasikan interfaces yang akan digunakan sebagai dhcp server
vim /etc/default/isc-dhcp-server
Carilah baris INTERFACES kemudian ubah interfacesnya menjadi interfaces dhcp server

INTERFACES='eth1' 
Lakukan instalasi DHCP server dengan mengetikan perintah berikut
apt-get install isc-dhcp-server
Lakukan konfigurasi pada file dhcp server
vim /etc/dhcp/dhcpd.conf
Ubah konfigurasi dhcp server menjadi seperti berikut
ddns-update-style none; # option definitions common to all supported networks... option domain-name "google.com"; option domain-name-servers 8.8.8.8, 8.8.4.4; default-lease-time 3600; # If this DHCP server is the official DHCP server for the local max-lease-time 7200; # network, the authoritative directive should be uncommented. authoritative; # have to hack syslog.conf to complete the redirection). # Use this to send dhcp log messages to a different log file (you also log-facility local7; # This is a very basic subnet declaration. subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 { range 192.168.0.20 192.168.0.200; option subnet-mask 255.255.255.0; option broadcast-address 192.168.0.255; option routers 192.168.0.10; }

Langkah 3: Lakukan Konfigurasi NAT
Buka file /etc/sysctl.conf kemudian hilangkan tanda pagar pada 
# net.ipv4.ip_forward=1
Sehingga menjadi seperti berikut
net.ipv4.ip_forward=1
Simpan file, kemudian agar forwarding dijalankan tanpa reboot, maka ketikan perintah berikut
sudo sysctl -w net.ipv4.ip_forward=1
Masukan konfigurasi iptables dengan mengetikkan perintah berikut
sudo iptables -P FORWARD ACCEPT
sudo iptables --table nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE

Testing
Lakukan pengujian apakah klien berhasil mendapatkan ip dari server dan lakukan browsing ke internet.

Ip Statis dan Ip dinamis

Internet Protocol (IP) adalah sebuah deretan angka biner (antara 32 bit sampai 128 bit) yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan komputer. Ip secara teknis terbagi menjadi dua jenis yaitu ip statis dan ip dinamis. 

Apa itu ip dinamis ?
IP dinamis adalah IP yang bersifat otomatis yang didapat dari perangkat lain (komputer/server). IP dinamis ini bersifat temporer atau dapat berubah sewaktu-waktu. Contoh dari ip dinamis ini adalah alamat ip yang diberikan oleh ISP untuk komputer rumah. 
Alamat IP dinamis diberi secara otomatis menggunakan protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), atau Point-to-Point Protocol (PPP), tergantung pada tipe sambungan Internet. 

Konsep dari DHCP ini adalah node (perangkat) yang menggunakan DHCP client terlebih dulu meminta alamat IP dari jaringan, dan secara otomatis mengkonfigurasi antar muka jaringan. Alamat IP yang diberi oleh DHCP berlaku untuk waktu yang ditetapkan (dikenal sebagai waktu sewa / leased time). Node harus memperbarui sewa DHCP sebelum waktu sewa berakhir. Segera setelah memulai lagi, node mungkin menerima 

Kelebihan ip dinamis
  • Menghemat waktu pada saat melakukan konfigurasi
Kekurangan ip dinamis
  • Ip dapat berubah sewaktu-waktu
  • Alamat ip tergantung pada DHCP server (jika DHCP server mati maka client tidak akan mendapatkan ip)
Apa itu ip statis ?
Ip statis adalah ip yang bersifat dedicated (tetap / permanen) yang terdapat pada sebuah perangkat. Ip statis bisa di setting secara manual pada komputer sendiri atau di setting melalui router berdasarkan mac address dari pengguna. 

Kelebihan Ip statis 
  • Tidak perlu membutuhkan DHCP server
  • Ip bersifat konsisten (tidak berubah kecuali kita yang merubahnya
Kekurangan Ip statis
  • Jika perangkat mendapati ip yang sama pada satu jaringan. Maka akan terjadi konflik (baca: ip conflict)
  • Membutuhkan banyak perangkat yang dikonfigurasi
Mana yang lebih Baik ?
Jika ditanya mana yang lebih baik antar ip statis dan ip dinamis maka jawabannya adalah semua tergantung kebutuhan. Biasanya ip statis digunakan untuk membuat server atau jaringan dalam skala kecil seperti peer to peer. Sedangkan ip dinamis biasanya digunakan untuk membuat jaringan dalam skala besar seperti pada warnet atau pada jaringan kantor. Jadi semuanya tergantung kebutuhan yang akan digunakan ^__^

Konfigurasi IP Static Ubuntu Server

Pada tulisan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara setting ip address di ubuntu (baca: konfigurasi ip static ubuntu server). Pada dasarnya konsep konfigurasi pada ubuntu sama seperti pada distro linux lainnya seperti pada debian. Hanya saja perbedaannya terletak pada cara penulisan ip addressnya saja. Tutorial yang saya buat ini tentunya dapat digunakan di ubuntu 14.04, ubuntu 14.10, dan ubuntu 15.04

Persiapan
- Text editor (Vim, Gedit, Nano) --> sesuaikan dengan kebutuhan sobat

Langkah 1: Konfigurasikan network interface
Cek interface yang aktif dengan mengetikan perintah
ifconfig
Maka akan muncul seperti gambar dibawah ini

Pada interface saya yang terdeteksi adalah sebagai eth1. Jika sobat terdeteksi sebagai eth0 maka tinggal disesuaikan saja langkah selanjutnya

Bukalah file /etc/network/interfaces dengan menggunakan editor kesayangan sobat
vim /etc/network/interfaces
Kemudian kita akan melihat isi filenya seperti dibawah ini
# interfaces(5) file used by ifup(8) and ifdown(8)
auto lo
iface lo inet loopback
Untuk melakukan seting ip static kita akan buat struktur filenya seperti dibawah ini
# interfaces(5) file used by ifup(8) and ifdown(8)
auto lo
iface lo inet loopback
auto ethx
iface ethx inet static
        address xxx.xxx.xxx.xxx
        netmask xxx.xxx.xxx.xxx

        network xxx.xxx.xxx.xxx

        broadcast xxx.xxx.xxx.xxx

        gateway xxx.xxx.xxx.xxx
Sebagai contohnya isikan file konfigurasi anda menjadi seperti dibawah ini:
# interfaces(5) file used by ifup(8) and ifdown(8)
auto lo
iface lo inet loopback
auto eth1
iface eth1 inet static
        address 192.168.0.10
        netmask 255.255.255.0
        network 192.168.0.0
        broadcast 192.168.0.255
        gateway 192.168.0.1
Langkah 2: Lakukan restart interface
Untuk mengaktifkan ip static tersebut, kita perlu melakukan restart interface dengan mengetikan perintah
/etc/init.d/networking/restart 
Langkah 3: Cek interface
Lakukan pengecekan apakah ip static sudah berhasil diimplementasikan, yaitu dengan mengetikan perintah
ifconfig  
Jika sudah benar maka akan tampil status seperti berikut
root@rangga-PC:/home/rangga# ifconfig
eth1      Link encap:Ethernet  HWaddr c4:6e:1f:02:3f:4f
          inet addr:192.168.0.10  Bcast:192.168.0.255  Mask:255.255.255.0
          inet6 addr: fe80::c66e:1fff:fe02:3f4f/64 Scope:Link
          UP BROADCAST MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
          RX packets:883730 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
          TX packets:1065515 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
          collisions:26 txqueuelen:1000
          RX bytes:180719611 (180.7 MB)  TX bytes:1413592805 (1.4 GB) 

Troubleshoot
Ip tidak berubah :
- Biasanya sobat salah dalam mengisikan konfigurasi ip address, coba dicek lagi yaa
- Cobalah dengan mematikan interface eth0 dengan perintah
ifdown eth1
ifconfig eth1 down

- Kemudian nyalakan kembali interface eth0
ifup eth1
ifconfig eth1 up
- Lakukan restart networking
/etc/init.d/networking restart 
Jika sobat masih mengalami masalah, silahkan tanyakan di komentar. Semoga artikel ini bermanfaat ^__^


Simulasi Normalisasi Tahap 1-3

Normalisasi Pertama : Solusinya hilangkan duplikasi dengan mencari ketergantungan parsial menjadikan field-field menjadi tergantung pada satu atau beberapa field, bukan seluruhnya. Karena yang dapat dijadikan kunci adalah id_vendor dan id_barang, maka langkah selanjutnya adalah mencari field-field mana yang tergantung pada id_vendor dan mana yang tergantung pada id_barang.

Contoh Lain pada Normalisasi

Basis data yang baik harus memiliki kategori-kategori yang digunakan sebagai pengelompokan data-data. Penggunaan data dilakukan dengan menggunakan tabel-tabel.
Pada tabel-tabel tersebut masih dikelompokkan lagi menjadi beberapa bagian untuk membedakan data yang satu dengan data yang lain.