Ip Statis dan Ip dinamis

Internet Protocol (IP) adalah sebuah deretan angka biner (antara 32 bit sampai 128 bit) yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan komputer. Ip secara teknis terbagi menjadi dua jenis yaitu ip statis dan ip dinamis. 

Apa itu ip dinamis ?
IP dinamis adalah IP yang bersifat otomatis yang didapat dari perangkat lain (komputer/server). IP dinamis ini bersifat temporer atau dapat berubah sewaktu-waktu. Contoh dari ip dinamis ini adalah alamat ip yang diberikan oleh ISP untuk komputer rumah. 
Alamat IP dinamis diberi secara otomatis menggunakan protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), atau Point-to-Point Protocol (PPP), tergantung pada tipe sambungan Internet. 

Konsep dari DHCP ini adalah node (perangkat) yang menggunakan DHCP client terlebih dulu meminta alamat IP dari jaringan, dan secara otomatis mengkonfigurasi antar muka jaringan. Alamat IP yang diberi oleh DHCP berlaku untuk waktu yang ditetapkan (dikenal sebagai waktu sewa / leased time). Node harus memperbarui sewa DHCP sebelum waktu sewa berakhir. Segera setelah memulai lagi, node mungkin menerima 

Kelebihan ip dinamis
  • Menghemat waktu pada saat melakukan konfigurasi
Kekurangan ip dinamis
  • Ip dapat berubah sewaktu-waktu
  • Alamat ip tergantung pada DHCP server (jika DHCP server mati maka client tidak akan mendapatkan ip)
Apa itu ip statis ?
Ip statis adalah ip yang bersifat dedicated (tetap / permanen) yang terdapat pada sebuah perangkat. Ip statis bisa di setting secara manual pada komputer sendiri atau di setting melalui router berdasarkan mac address dari pengguna. 

Kelebihan Ip statis 
  • Tidak perlu membutuhkan DHCP server
  • Ip bersifat konsisten (tidak berubah kecuali kita yang merubahnya
Kekurangan Ip statis
  • Jika perangkat mendapati ip yang sama pada satu jaringan. Maka akan terjadi konflik (baca: ip conflict)
  • Membutuhkan banyak perangkat yang dikonfigurasi
Mana yang lebih Baik ?
Jika ditanya mana yang lebih baik antar ip statis dan ip dinamis maka jawabannya adalah semua tergantung kebutuhan. Biasanya ip statis digunakan untuk membuat server atau jaringan dalam skala kecil seperti peer to peer. Sedangkan ip dinamis biasanya digunakan untuk membuat jaringan dalam skala besar seperti pada warnet atau pada jaringan kantor. Jadi semuanya tergantung kebutuhan yang akan digunakan ^__^

1 komentar:

Isikan komentar anda dengan sopan yah ^__^